. SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan
seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira-
kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta
sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga
waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa
dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan
seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira-
kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta
sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga
waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa
dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Tata Cara Shalat Dhuha:
1. Pada rakaat pertama setelah
Al-Fatihah
membaca surat Asy-Syams
2. Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi
ta’aalaa.”
Artinya:
Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
membaca surat Asy-Syams
2. Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi
ta’aalaa.”
Artinya:
Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
Doa yang dibaca setelah shalat
dhuha:
“Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah
waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu,
keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu,
perlindungan-Mu”.
“Ya Allah,
jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah,
jika sukar mudahkanlah,
jika haram sucikanlah,
jika masih jauh dekatkanlah,
berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan,
kekuatan dan kekuasaan-Mu,
limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.
“Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah
waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu,
keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu,
perlindungan-Mu”.
“Ya Allah,
jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah,
jika sukar mudahkanlah,
jika haram sucikanlah,
jika masih jauh dekatkanlah,
berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan,
kekuatan dan kekuasaan-Mu,
limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.
Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang
keutamaan shalat Dhuha,
di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh
manusia Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat
sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah)
adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan
dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
keutamaan shalat Dhuha,
di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh
manusia Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat
sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah)
adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan
dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu
`anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan
(ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata;
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul berkata lagi:“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
`anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan
(ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata;
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul berkata lagi:“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga Bagi yang
rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam
surga.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi
Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al- Jami`: 634)
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi
Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al- Jami`: 634)
4. Memperoleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah
saw berkata: “
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam,
shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari,
maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu
(ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami:
4339). Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama
akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika
bihinna akhira yaumika”
Artinya:
Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata:
“Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat
rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu disore harimu
saw berkata: “
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam,
shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari,
maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu
(ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami:
4339). Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama
akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika
bihinna akhira yaumika”
Artinya:
Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata:
“Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat
rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu disore harimu
5. Pahala Umrah Dari Abu Umamah ra
bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib,maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar
(shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai)
duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib,maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar
(shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai)
duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa “Siapa pun yang
melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah,
sekalipun dosa itu sebanyak buih dilautan.” (HR Tirmidzi)
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya:
Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
5.allohu akbar
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA
BIHAMDIH. – 3 x
12.allohu akbar
CARA Shalat Dhuha
1.Niat shalat dhuha
Artinya:
Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI
KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA. Allah
Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang
Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII
FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku
Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan
Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA
WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN. Sesungguhnya
Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam
Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA
UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.Tidak Ada Sekutu
Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang
Islam.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang
Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi
Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari
Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA
NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah
Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan
Yang Lurus.
SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM
GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya
Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau
Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
1) QUL HUWALLAHU AHAD
2) ALLOHU SHOMAD
3) LAM YALID WALAM YULAD
4) WALAM YAKULAHU KHUFUAN AHAD
3.allohu akbar
1) QUL HUWALLAHU AHAD
2) ALLOHU SHOMAD
3) LAM YALID WALAM YULAD
4) WALAM YAKULAHU KHUFUAN AHAD
3.allohu akbar
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA
BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
4.SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar (
Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US
SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya
Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau
Kehendaki Sesudahnya.5.allohu akbar
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH.
– 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
6.allohu akbar
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII
WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah
Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku,
Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah (
Kesalahan )-Ku.
7.allohu akbar
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH.
– 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
8.allohu akbar
Dengan Nama Allah Yang
Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi
Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari
Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA
NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah
Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan
Yang Lurus.
SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM
GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya
Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau
Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
1)QUL ‘A’UDZU BII ROBBINNAS
2) MALIKI NAAS
3) ILLAHI NAAS
4) MIN SYARI WAS WSAHIL QONAAS
2) MALIKI NAAS
3) ILLAHI NAAS
4) MIN SYARI WAS WSAHIL QONAAS
5) ALLADZI YUKADZIBU FI ZUDZIRINNAAS
6) MINNAL JINNATI WA NAAS
6) MINNAL JINNATI WA NAAS
9. allohu akbar
Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
10.
10.
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar
( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).
11.
11.
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US
SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya
Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau
Kehendaki Sesudahnya.12.allohu akbar
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH.
– 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
13.allohu akbar
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII
WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah
Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku,
Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah (
Kesalahan )-Ku.
14.allohu akbar
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH.
– 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang
Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
15 Gerakan Tasyahud Akhir
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH
SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan,
Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan,
Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan (
Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
(tangan telunjuk menunjuk kedepan)
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa
Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan
Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Wahai Allah !
Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga
Penghulu Kami Nabi Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA
IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah
Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada
Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD
WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah
Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA
IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah
Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada
Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA
HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam
Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan
Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.
16. Gerakan salam
Gerakan salam adalah menengok ke
arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu.
Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung
oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
Adapun bacaan salam sebagai berikut
:
salam ke arah kanan dan kiri seraya
mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA
RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah
limpahkan kepadamu)
0 komentar:
Posting Komentar